URBANISASI DAN
URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota,
atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya
masyarakat perkotaan. Proses urbanisasi dapat dikatakan terjadi diseluruh
dunia, baik pada negara-negara yang sudah maju industrinya maupun yang secara
relatif belum memiliki industry. urbanisasi mempunyai akibat-akibat yang
negatif terutama dirasakan oleh negara yang agraris seperti indonesia ini. Hal
ini terutama disebabkan karena pada umumnya produksi pertanian sangat rendah
apabila dibandingkan dengan jumlah manusia yang dipergunakan dalam produksi
tersebut dan boleh dikatakan bahwa faktor kebanyakan peduduk dalam suatu daerah
“over-population” merupakan gejala yang umum di negara agraris yang secara
ekonomis masih terbelakang.
dampak sosial urbanisai
adalah akan berkurangnya tenaga kerja di wilayah pedeasaan. Sehingga terjadi
kelambatan dalam pola pembangunan. Masyarakat yang cenderung lari ke perkotaan
dengan meninggalkan desa jarang sekali kembali lagi untuk membangun daerahnya,
karena merasa sudah kerasan hidup di kota, manakala kembalipun ke desa mereka
ada kecanggungan tersendiri, yang biasa mengolah sawah dan bertani mereka
cenderung menjadi malas. Sekalipun mereka hanya sebatas menjadi pedagang
asongan diperkotaan. Pola pewarisan pertanian pun di pedesaan perlahan tapi
pasti akan hilang. Misalnya anak-anak muda yang pergi merantau ke kota dengan
berlatar belakang pendidikan dasar di dorong oleh orang tuanya untuk bekerja
tidak lagi bertani. Siklus ini mengakibatkan terputusnya pola regenarsi pertanian
di pedesaan. Karena itu, sangat sedikit sekali anak-anak muda yang gemar
bertani mengikuti tradisi orang tuanya.
Dampak selanjutnya
adalah banyak terbentuknya pemukiman-pemukiman kumuh diwilayah perkotaan.
Larinya masyarakat pedesaan ke perkotaan sebenarnya mereka tidak memiliki skil
dan kompetensi yang memadai untuk bersaing hidup di perkotaan. Akibatnya mereka
melakukan apa saja yang dianggap bisa mendatangkan uang. Dengan datang ke Kota
masyarakat Desa tersebut, menimbulkan peroalan baru yaitu munculnya sejumlah
pemukiman-pemukiman kumuh yang mengganggu ke indahan Kota.
Dampak terakhir dari
persolan ini, mengakibatkan meningkatnya tuna karya (penganguran) yang semakin
membengkak di wilayah perkotaan. Seseorang akan memiliki skil dan kompetensi
yang berkualitas manakala orang tersebut memiliki kemapanan dalam hal
pendidikan, baik pendidikan informal dan non formal, namun jika sebaliknya,
maka terciptalah dengan sendirinya masyarakat yang tuna karya. Karena itu, jika
siklus ini tidak segera di potong oleh pemerintah, akibatnya tingkat
penganguran berubah menjadi kemiskinan yang akut.
Ada dua aspek yang terkait proses
urbanisasi, yaitu:
v
Perubahannya
masyarakat desa menjadi masyarakat kota
v
Bertambahnya
penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk
yang berasal dari desa.
Factor yang menyebabkan pendatang
semakin banyak, yaitu:
v
Daerah
yang termasuk menjadi pusat pemerintahan
v
Daerah
yang termasuk sangat strategisuntuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan.
v
Terdapatnya
suatu industry pada daerah tersebut.
Faktor penarik dari urbaniasi:
Ø
Ingin
melanjutkan sekolah,sebab didesa sekolahnya mungkin kurang berkualitas.
Ø
Pengaruh
dari cerita orang,bahwa hidup di kota lebih gampang mencari pekerjaan.
Ø
Upah di kota
lebih besar.
Ø
Lebih banyak tempat hiburan
Faktor
pendorong dari urbanisasi:
v
Fasilitas
pendidikan yang kurang memadai
v
Kurangnya
lapangan kerja
v
Rendahnya
upah
v
Kemiskinan
yang seakan-akan abadi
Beberapa hal
yg dapat di lakukan untuk menanggulangi urbanisasi:
Ø
Meningkatkan
kualitas pendidikan dan fasilitasnya
Ø
Memperluas
dan mengembangkan lapangan kerja serta tingkat pendapatan
Ø
Intensifikasi
sector pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar