Kondisi factual dan tingkat SDA penduduk indonesia
1 Pengertian Penduduk dan Sumber Daya Manusia
Secara sederhana (secara objektif) sumber daya
diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh
keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala
sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara sederhana sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh penduduk yang
berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial
ekonomis.Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam
suatu bangsa atau negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari
segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah,
kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama dilihat dari
beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas
tenaga kerja yang tersedia.
Sedangkan Penduduk dikonotasikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami
suatu tempat, kampung, wilayah atau negeri, dan merupakan aset pembangunan atau
sering disebut sumber daya manusia (SDM).
Penambahan penduduk yang cepat
menyebabkan tingkat kepadatan penduduk menjadi tinggi. Kepadatan penduduk dapat
dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Cara
menghitungnya adalah dengan membandingkan jumlah penduduk di suatu daerah
dengan luas daerah yang ditempati.
2 Dampak kepadatan penduduk terhadap lingkungan
Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumlah
penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi. Pada sisi lain, luas
tanah atau lahan tidak bertambah. Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah
pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk.
Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk
pernapasan .Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan
oksigen untuk kehidupanya. Manusia memperoleh oksigen yang
dibutuhkan melalui udara bersih. Udara bersih berati udara yang tidak
tercemar, sehingga huyakitas udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang
bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat.
c. Kerusakan Lingkungan
Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup
manusia seperi untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman. Para ahli
lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia yang alami telah
ditebang atau rusak parah. Menigkatnya jumlah penduduk akan
diiringi pula dengan meningkatnya penggunaan sumber alam hayati. Adanya
pembukaan hutan secara liar untuk dijadikan tanah
pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian
penduduk akan merusak ekosistem hutan.
Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup.
Akan tetapi, air yang dibutuhkan manusia sebagai mkhluk hidup adalah air
bersih. Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah tangga
sehari-hari. Bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi
syarat fisika kimia, dan biologi. Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung
zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia. Syarat
fisika yaitu air tetap jernih (tidak brubah warna), tidak ada rasa, dan
tidak berbau. Syarat biologi yaitu air tidak mengandung mikrooganisme atau
kuman-kuman penyakit.
3 Solusi Mengatasi Masalah Kepadatan Penduduk
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya
pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk
membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah
angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi
pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka
diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula
diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir
dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju
pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara
sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program
transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang
memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran
akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan
bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan
mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
4 Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia
Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam setiap gerak
pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas tinggilah yang
dapat mempercepat pembangunan bangsa. Jumlah penduduk yang besar, apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan.
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun
kelompok berdasarkan tingkat kemajuan yang telah dicapai.
Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai
kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif.
Tanpa adanya peningkatan koalitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan
berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan.
Analisis mengenai kualitas sumber daya manusia sering dibedakan menjadi
kualitas fisik dan kualitas non fisik. Indikator yang dapat menggambarkan
kualitas fisik penduduk meliputi tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan
indeks mutu hidup. Kualitas non fisik meliputi kualitas spiritual keagamaan,
kekaryan, etos kerja, kualitas kepribadian bermasyarakat, dan kualitas hubungan
selaras dengan lingkungannya.
Sampai saat ini, baik kualitas fisik maupun non fisik sumbar daya manusioa
Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena adanya kesulitan
pengukuran kualitas non fisik, sehingga yang sering di jadikan patokan adalah
kualitas fisik.
Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang
lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras
genetiknya. Negara-negara yang berada disekitar khatulistiwa, kualitas
penduduknya tergolong rendahdan negara-negara tersebut merupakan negara
terbelakang di bidang ekonomi dibandingkan dengan negara-negara yang
berada di daerah subtropis. Keadaan ini kemungkinan besar disebabkan karena
daerah-daerah disekitar khatulistiwa tidak mengenal pergantian musim seperti di
daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami
kesulitan mencari perlindungan terutama di musim dingin. Hal inilah yang
mendidik penduduknya kurang berfikir untuk menghadapi tantangan alam, dan
akhirnya menyebabkan sifat malas.
Dengan keadaan yang demikian, maka penduduk disekitar khatulistiwa hidupnya
tetap miskin walaupun daerah-daerah tersebut kaya akan sumber daya alam.
Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan penduduk di daerah subtropis walaupun
daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun mereka sanggup
menguasai teknologi, sehingga hasil penguasaan teknologi tersebut membuat
kualitas kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Indonesia yang mengedepankan sektor ekonomi yang selama ini menjadi
prioritas pembangunan, ternyata tidak mampu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Tiga faktor utama penentu HDI (Human Development Indeks) yang
dikembangkan UNDP adalah:
1) Pendidikan
Kualitas penduduk dalam bidang pendidikan sangat penting untuk diketahui,
sebab dapat menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di bidang pendidikan salah satu masalah yang
dihadapi Indonesia adalah tingkat putus sekolah yang tingi. Walaupun putus
sekolah itu sudah terjadi jauh sebelum krisis moneter, namun semakin
menjadi-jadi setelah Indonesia mengalami krisis moneter. Untuk mengukur tingkat
pendidikan penduduk, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan data penduduk
yang masih buta huruf, tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat Universitas.
Semakin tinggi presentase penduduk yang yang masih berarti kualitas penduduk di
nagara yang bersangkutan dilihat dari aspek pendidikan sangat rendah. Dan
secara umum bahwa tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah
bahkan ada yang masih buta huruf.Ada beberapa alasan yang menebabkan terjadinya
kondisi tersebut di Indonesia, antara lain :
Biaya pendidikan relatif mahal
sehingga tidak dapat dijangkau oleh semua penduduk terutama penduduk yang
mempunyai penghasilan rendah.
Minat menyekolahkan masih sangat
rendah, terutama di daerah-daerah pedesaan terpencil. Dikalangan masyarakat
pedesaan yang terpencil, seorang anak masih dianggap sebagai salah satu
komoditas atau unit ekonomi keluarga. Banyak anak usia sekolah daripada
disekolahkan lebih baik dipekerjakan untuk membantu orang tuanya
Sarana dan prasarana pendidikan
yang masih belum memadai dan proporsional, terutama untuk sekolah lanjutan (SMP
dan SMA). Keterbatasan daya tampung di SMP dan SMA, menyebabkn lulusan SD tidak
tertampung semuanya di tingkat yang lebih atas. Idealnya, kalau pemerintah
telah menetapkan kebijaksanan wajib belajar sembilan tahun, proporsi SD dan SMP
harus seimbang. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berusaha secara
maksimal untuk menyediakan layanan pendidikan yang murah dan berkualitas.
Rendahnya kualitas sarana fisik
Banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang gedung-gedungnya telah
rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak
legkap dan banyak yang rusak, laboratorium tidak standart, serta pemakaian
teknologi informasi tidak memadai. Bahkan yang lebih parah masih banyak sekolah
yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, dan tidak
memiliki laboratorium.
Masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk, merupakan suatu masalah
yangperlu diatasi. Apabila tidak segera diatasi, persoalannya akan semakin berat
dan kompleks. Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menangani masalah
redahnya tingkat pendidikan, antara lain :
Memperluas kesempatan belajar,
baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Selain itu perlu
dilakukan upaya penyadaran terhadap masyarakat bahwa pendidikan merupakan media
strategis guna meningkatkan kualitas sumber daya insaniah.
Meringankan biaya pendidikan dan
membebaskan biaya bagi yang tidak mampu, serta memberikan beasiswa bagi siswa
yang berprestasi. Di dalam UUD juga dikatakan bahwa setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu sudah merupakan kewajiban
pemerintah untuk menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas dan harganya
murah.
Meningkatkan jumlah dan kualitas
sarana serta prasarana pendidikan, seperti gedung-gedung sekolah, laboratorium,
perpustakaan, media pembelajaran dan pengangkatan guru serta ahli kependidikan
yang profesional.
2) Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan penduduk merupakan faktor penting yang perlu
untuk ditingkatkatkan, sebab jika penduduk terus-terusan sakit, akan
berpengaruh terhadap tingkat produktivitas. Artinya, semakin banyak penduduk
yang sakit, maka akan semakin rendah kualitas penduduk berdasarkan tingkat
kesehatan.Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan.
Selain cakupan yang masih rendah, program yang diselenggarakan itu masih masih
terfragmentasi sehingga tidak menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak secara
holistik. Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program pengembangan
anak usia dini mengakibatkan kondisi anak Indonesia masih memprihatinkan yang
ditunjukkan dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk
meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang terjangkau,
diwujudkan melalui revitalisasi sistim kesehatan dasar dengan memperluas
jaringan yang efektif dan efisien termasuk Posyandu dan Polindes, peningkatan
jumlah dan kualitas tenaga kesehatan/revitalisasi kader PKK, pembentukan
standar pelayanan kesehatan minimum untuk kinerja sistim kesehatan yang
komprehensif, serta memperbaiki sistim informasi pada semua tingkatan
pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar